Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 3 Seseorang yang Mengeraskan Suaranya dalam Menyampaikan Ilmu

Daftar Isi [Lihat]
Bab 3 Seseorang yang Mengeraskan Suaranya dalam Menyampaikan Ilmu
(Dari audio rekaman kajian kitab Shahih Bukhari oleh pemateri al Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah)

HADITS KE-60 DAN TERJEMAH

حدثنا أبو النعمان عارم بن الفضـل قـال : حدثنا أبو عوانة ، عن أبي بشر ، عن يوسـف بـن مـاهك ، عن عبدالله بن عمرو قال : تخلّف عنّا النبي ﷺ في سفرة سافرناها ، فأدركنـا - وقـد أرهقتنـا الصـلاة - ونحـن نتوضأ، فجعلنا نمسح على أرجلنا ، فنادى بأعلى صوته :
« ويل للأعقاب من النار» . مرتين أو ثلاثا .
[ أخرجه مسلم: ٢٤١]

Dari 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma ia mengisahkan: "Rasulullah ﷺ pernah tertinggal pada suatu safar yang kami lakukan. Maka Rasulullah ﷺ mendapati kami dalam keadaan kami hampir melaksanakan shalat Ashar dan kami sedang berwudhu. Kamipun mulai mengusap kaki kaki kami. Maka Rasulullah ﷺ menyeru dengan suara yang paling keras: "Sungguh celaka bagi tumit-tumit (yang tidak dicuci) dari ancaman neraka" diulang 2 atau 3 kali".

FAEDAH HADITS KE-60

+ kebolehan mengangkat/mengeraskan suara dengan ilmu jika dibutuhkan
+ Sunnah Rasulullah ﷺ adalah mengeraskan suara ketika khutbah jum'at. Disifatkan oleh para sahabatnya bahwa Rasulullah ﷺ apabila berkhutbah memerah wajahnya, meninggi suaranya, dan terlihat urat urat lehernya. Seakan akan beliau ﷺ sedang mengatur pasukannya. Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu'anhu beliau menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ apabila berkhutbah kemudian menyebutkan masalah kiamat maka sangat keras murka dan tinggi suara beliau.  
+ Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya melakukan safar
+ Diperbolehkan melakukan ijtihad(1) pada zaman nabi seperti yang dilakukan oleh para sahabat nabi
+ Mencuci kaki dalam wudhu hukumnya wajib
+ Jika terdapat anggota wudhu yang wajib dibasuh dengan air namun tidak terkena air, maka batal wudhunya
+ Disyariatkannya mengulangi ucapan supaya dipahami ketika dibutuhkan

Catatan tambahan:
(1) Secara hukum asal, ijtihad dilakukan oleh 'ulama dan tidak setiap orang boleh berijtihad
=======
Simak serial audionya untuk penjelasan & tambahan faedah lainnya di kanal t.me/sunnahme. Join untuk notifikasi terbaru di perangkat Anda. Share dengan tetap menyertakan sumbernya.

Posting Komentar untuk "Bab 3 Seseorang yang Mengeraskan Suaranya dalam Menyampaikan Ilmu"

بسم الله الرحمن الرحيم